BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Guru merupakan ujung tombak keberhasilan proses pendidikan
disekolah maka pembinaan dan pengembangan profesi guru dipandang perlu
diperhatikan sebagai wujud komitmen dalam melakukan pembenahan pola pendidikan
agar mencapai mutu pendidikan sesuai harapan. Penyusunan makalah ini merupakan
bentuk respon terhada program kebijakan bidang pendidikan, paling tidak
kehadirannya mengingatkan betapa pentignya peran guru dan betapa pentingnya
sikap seorang guru yang professional serta berpengalaman yang tinggi sehingga
saatnya nanti segala yang dicita-citakan bersama tercapai dimana guru mampu
memberikan yang terbaik bagi kemajuan pendidikan melalui wujud keprofesionalan
dan pengalaman ysng tidak diragukan lagi. Itu semua akan terjadi manakala kita
mau belajar dan menganalisis berbagai sikap yang dimiliki oleh seorang guru
yang mempunyai keteladan yang patut dijadikan figure dan contoh peserta
didiknya demi kemajuan dunia pendidikan dimasa yang akan datang. Maka dari itu
pengetahuan tentang Profesionalisasi Bidang Administrasi Pendidikan mampu
memberi gambaran tentang jalanya proses pendidikan yang memiliki manajemen yang
berkualitas.
B.
Tujuan
1.
Memahami tugas dan fungsi administrasi pendidikan.
2.
Memahami aspek-aspek di dalamnya.
3.
Mampu menerapkan tugas dan fungsi administrator pendidikan.
4.
Memahami kompetensi administrator pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Administrasi
pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa latin yaitu “ad” dan
ministrare” yang secara umum artinya mengatur atau memlihara, jadi kata
administrasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan/usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan /mengatur semua kegiatan didalam
mencapai suatu tujuan. Lebih lanjut, adminisrasi pendidikan ialah segenap
proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spiritual
dan material yang bersangkutpaut dengan pencapaian tujuan pendidikan,maka,
didalam proses administrasi pendidikan, segenap usaha orang-orang yang terlibat
didalam proses pencapaian tujuan pendidikan, itu diintegrasikan, diorganisir
dan ddikoordinniir secara efektif dan semua materi yang diperlukan dan yang
telah ada dimanfaatkan secara efisien.
Sedangkan
menurut departemen pendidikan dan kbudayaan (KEMENDIKNAS) Administrasi Pendidikan
adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang
meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan,
pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau
memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materiel, maupun
spiritual, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Beberapa dari definisi diatas ternyata
didalam setiap kegiatan administrasi terdapat beberapa unsur yang selalu kait
mengait satu sama lain. Unsur-unsur tersebut adalah:
1.
adanya
sekelompok manusia
2.
adanya
tujuan yangheendak dicapai bersama
3.
adanya
tugas atau fungsi yang harus dilaksanakan
4.
adanya
peralatan dan perlengkapan yang diperlukanpa,
B.
PRINSIP
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Berikut ini
merupakan dasar yang perlu diperhatikan agar administrator dapat mencapai
sukses dalam tugasnya. Beberapa dasar dalam administrasi antara lain :
1.
Prinsip Efisiensi
Administrator akan berhasil dalam tugasnya bila dia menggunakan
semua sumber, tenaga, dana, dan fasilitas yang ada secara efisien.
2.
Prinsip Pengelolaan
Administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien
dengan cara melakukan pekerjaan manejemen, yakni merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan pemeriksaan (pengontrolan).
3.
Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan
Bila diharuskan untuk memilih pekerjaan manajemen dan pekerjaan
operatif dalam waktu yang sama, seorang administrator cenderung memprioritaskan
pekerjaan operatif. Namun ia sebaiknya tidak memfokuskan perhatiannya pada
pekerjaan operatif saja karena bila ia hanya berkecimpung dalam tugas-tugas
operatif saja, maka pekerjaan pokoknya akan terbengkalai.
4.
Prinsip Kepemimpinan yang Efektif
Seorang administrator akan berhasil dalam tugasnya apabila ia
memiliki gaya kepemimimpinan yang efektif, yakni memperhatikan hubungan antar
manusia (human
relationship), Pelaksanaan tugas serta memperhatikan situasi dan
kondisi (sikon) yang
ada.
Adapun tentang gaya kepemiminan yang efektif adalah mampu
memelihara hubungan baik dengan bawahannya. Di samping itu ia juga harus
memperhatikan pembagian dan penyelesaian tugas bagi setiap anggota organisasi
yang sesuai dengan jenis pekerjaanya.
5.
Prinsip Kerjasama
Administrator dikatakan berhasil dalam melakukan tugasnya bila ia
mampu mengembangkan kerjasma antara seluruh anggota baik secara horizontal
maupun secara vertikal.
Adapun
prinsip-prinsip yang digunakan dalam kurikulum 1975 sebagai landasan
operasional kegiatan administrasi di sekolah adalah berikut ini:
1.
Prinsip Fleksibilitas
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah harus memperhatikan
faktor-faktor ekosistem dan kemampuan menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan
pendidikan sekolah.
2.
Prinsip Efisien dan Efektivitas
Efisiensi tidak hanya dalam penggunaan waktu secara tepat,
melainkan juga dalam pendayagunaan tenaga secara optimal.
3.
Prinsip berorientasi pada Tujuan
Semua kegiatan pendidikan harus beriorientasi untuk mencapai
tujuan. Administrasi pendidikan di sekolah merupakan komponen dalam sistem
pendidikan maka untuk menjamin tercapainya tujuan tersebut, tujuan operasional
yang sudah dirumuskan harus menjadi sandaran orientasi bagi pelaksanaan
kegiatan administrasi pendidikan di sekolah.
4.
Prinsip Kontinuitas
Prinsip kontinuitas ini merupakan landasan operasional dalam
melaksanakan kegiatan administrasi di sekolah. Karena itu, dalam tiap jenjang
pendidikan harus memiliki hirarki yang saling berhubungan.
5.
Prinsip Pendidikan Seumur Hidup
Setiap manusia Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang. Karena
itu masyarakat ataupun pemerintah diharapkan dapat menciptakan situasi yang
dapat mendukung dalam proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan administrasi
pendidikan, prinsip tersebut perlu digunakan sebagai landasan operasional.
Prinsip
merupakan sesuatu yang di buat sebagai pegangan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.Diantara prinsip-prinsip administrasi pendidikan antara lain :
- Adanya sumber daya manusia (SDM) atau
sekelompokmanusia (sedikitnya dua orang) untuk ditata
- Adanya tugas/fungsi yang harus dilaksanakn
maksudnya ada sebuah kerjasama dari sekelompok orang
- Adanya penataan/pengaturan dari kerjasama
tersebut
- Adanya non manusia seperti peralatan dan
perlengkapan yang diperlukan dan yang harus ditata
- Adanya tujuan yang hendak di capai bersama
dari kerjasama tersebut.(Purwanto:2007)
C. TUJUAN
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakakn dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena itu, semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan pendidikan itu akan tercapai dengan baik.
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakakn dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena itu, semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan pendidikan itu akan tercapai dengan baik.
Sergiovanni
dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
- Efektifitas produksi,
- Efisiensi,
- Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes),
- Kepuasan kerja.
Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektifitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga semaksimal mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya (adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberi kepuasan kerja kepada mereka
D. FUNGSI
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Setiap administrasi berjalan di dalam rangkaian proses-proses
tertentu. Adapun proses administrasi pendidikan itu meliputi:
1. Perencanaan
Perencanaan
merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan administrasi. Tanpa
perencanaan ,pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan
kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan merupakan kegiatan
yang harus dilakukan pada permulaan dan salam kegiatan itu berlangsung. Dalam
setiap perencanaan ada dua faktor yang harus diperhatikan yaitu faktor tujuan
dan faktor sarana
2.
Pengorganisasian
Pengorganisasian
sebagai fungsi administrasi pendidikan menjadi tugas utama bagi para pemimipin
termasuk kepala sekolah. Kita mengetahui bahwa dalam pendidikan sekolah
sehari-hari terdapat bermacam-macam jenis pekerjaan yang memerlukan kecakapan
dan ketrampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Keragaman tugas dan dan
pekerjaan semacam itu tidak mungkin dilakukan dan dipikul sendiri oleh seorang
pemimpin. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pengorganisasian antara lain: bahwa pembagian tugas, wewenang dan tanggung
jawab hendaknya disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat, pengetahuan dan
kepribadian masing-masing yang diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut.
3. Pengkoordinasian
Kita
mengetahuibahwa rencana dan program-program pendidikan yang harus dilaksanakan
di sekolah-sekolah sifatnya sangat kompleks dan mengandung banyak segi ynag
saling berhubungan satu sama lain. Sifat kompleks yang dipunyai oleh program
pendidikan sekolah menunjukan sangat perlunya tindakan-tindakan yang
dikoordinasikan. Jika kita simpulkan maka: “koordinasi” adalah aktivitas
membawa orang-orang, materiil, pikiran-pikiran, tehnik-tehnik dan
tujuan-tujuan, ke dalam hubungan yang harmonisdan produktif dalam mencapai
tujuan.
4. Komunikasi
Dalam
melaksanakan suatu program pendidikan, aktvitas menyebakan dan menyamapaikan
gagasan-gagasan dan maksud-maksud ke seluruh struktur organisasi sangat
penting. Proses menyampaikan atau komunikasi ini meliputi lebih dari sekedar
menyalurkan pikiran-pikiran/gagasan-gagasan dan maksud-maksud secara lisan atau
tertulis.
5. Supervisi
Setiap dalam pelaksanaan dari pada
program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervise. Pengawasan
bertanggung jawab tentang efektivitas dari program itu. Oleh karena itu, maka
supervisi haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang
memunngkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Jadi jika kita simpulkan,
supervisi sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas
untuk menentukan kondisi/syarat-syarat yang essensil yang akan menjamin
tujuan-tujuan pendidkan.
6. Evaluasi
Untuk
mengetahui berhasil atau tidaknya suatu program diperlukan adanya penilaian
atau evaluasi. Tiap penilaian berpegang pada rencana dan tujuan yang hendak
dicapainya. Atau dengan kata lain, setiap tujuan merupakan kriteria penilaian.
Jadi, evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalh aktivitas-aktivitas
untuk menentukan sampai dimana hasil dan tujuan pendidikan itu telah tercapai.
E. RUANG
LINGKUP (BIDANG GARAPAN)ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Administrasi pendidikan mempunyai ruang
lingkup/bidang garapan yang sangat luas. Secara lebih rinci ruang lingkup
adcministrasi pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Administrasi tata laksana sekolah
Hal ini
meliputi :
1.
Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
2.
Otorosasi dan anggaran belanja keuangan sekolah
3.
Masalah kepegawaian dan kesejahteraan personel sekolah
4.
Masalah perlengkapan dan perbekalan
5.
Keuangan dan pembukuannya
b. Administrasi personel guru dan pegawai
sekolah
hal ini
meliputi :
1.
Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2. Organisasi
personel guru-guru
3.
Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru
4.
Rencana orientasi bagi tenaga guru yang baru
5. Inservice
training dan up-grading guru-guru
c. Administrasi peserta didik
Hal ini
meliputi :
1.
Organisasi dan perkumpulan peserta didik
2.
Masalah kesehatan dan kesejahteraan peserta didik
3.
Penilaian dan pengukuran kemajuan peserta didik
4.
Bimbingan dan penyuluhan bagi peserta didik (guidance and counseling)
d. Supervisi pengajaran
Hal ini
meliputi :
1. Usaha
membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam
menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.
2. Usaha
mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode baru dalam mengajar dan
belajar yang lebih baik
3.
Mengusahakan cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.
e. Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
Hal ini
meliputi :
1.
Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di dalam kurikulum sekolah
yang bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan
pengajaran
2. Menyusun
dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi, sumber-sumber dan
metode-metode pelaksanaanya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan
pengajaran serta kebutuhan mesyarakat dan lingkungan sekolah
3. Kurikulum
bukanlah merupakan sesuatu yang harus didikuti dan diturut begitu saja dengan
mutlak tanpa perubahan dan penyimpangan sedikitpun. Kurikulum meripakan pedoman
bagi para guru dalam menjalankan tugasnya.
f.
Pendirian dan perencanaan bangunan sekolah
Hal in
meliputi :
1. Cara
memilih letak dan menentukan luas tanah yang dibutuhkan
2.
Mengusahakan, merencanakan dan menggunakan biaya pendirian gedung sekolah
3.
Menentukan jumlah dan luas ruangan-ruangan kelas, kantor, gudang, asrama,
lapangan olah raga,dan sebagainya.
4.
Cara-cara penggunaan gedung sekolah dan fasilitas-fasilitas lainyang efektif
dan produktif, serta pemeliharaannya secara kontinyu.
5.
Alat-alat perlengkapan sekolah dan alat-alat pelajaran yang dibutuhkan
g.
Hubungan sekolah dengan masyarakat
Hal ini mencakup hubungan sekolah dengan
sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah dengan instansi-instansi dan
jawsatan-jawatan lain dan hubungan sekolah dengan masyarfakat pada umumnya.
Hendaknya semua hubungan itu merupakan hubungan kerjasama yang bersifat
pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat mendatangkan keuntungan dan
perbaikan serta kemajuan bagi kedua belah pihak.
Dari apa yang telah diuraikan di atas, ruang
lingkup yang tercakup di dalam administrasi pendidikan dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
- Administrasi material,yaitu kegiatan administrasi yang
menyangkut bidang-bidang materi/benda-benda seperti :ketatausahaan
sekolah, administrasi keuangan, dan lain-lain.
- Administrasi personel,mencakup didalamnya administrasi personel
guru dan pegawai sekolah, dan juga administrasi peserta didik.
- Administrasi kurikulum,yang mencakup didalamnya penyusunan
kurikulum, pembinaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, seperti pembagian
tugas mengajar pada guru-guru, penyusunan silabus,dan
sebagainya.(Tsauri:13-16:2007)
F.
ANMINISTRASI PENDIDIKAN DAN ADMINISTRASI SEKOLAH
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang arti dan isi
dari administrasi pendidkan , perlu kiranya dikemukakkan di sini, dua istilah
yang sekarang telah umum dipergunakan dalam dunia pendidikan, yakni Adminisrasi Pendidikan dan Administrasi
sekolah. Pada hakekatnya kedua istilah tersebut mengandunng istilah yang tidak
berbeda. Keduanya mencakup isi atau scope yang sama. Apa yang dibicarakan dalam
Administrasi lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya dan khususnya mengenai
kegitan-kegiatan yang berhubungan dengan urusan sekolah.
Oleh karena itu di sini kita tidak
akan membedakan perbedaan yang secara tegas diantara Administrasi pendidikan
dan Administrasi sekolah. Kedua istilah tersebut diperrgunakan dalam arti
dengan maksud yang sama.
G.
PENTINGNYA ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Administrasi pendidikan atau Administrasi sekolah tidak hanya
menyangkut soal-soal tata usaha tetapi menyangkut semua kegiatanv sekolah, baik
yang mengenai materi, personalia, perencanaan, kerjasama, kurikulum dan
sebagainya, yang harus diatur sedemikian rupa sehingga menciptakan suasana yang
memungkinkan terselenggaranya kondisi-kondisi belajar mengajar yang baik,
sehingga mencapai tujuan pendidikan.
Tanpa administrasi dan kepemimipinan
yang baik, sulit kiranya bagi sekolah untuk berjalan lancar menuju kearah
tujuan pendidikan dan pengajaran yang seharusnya dicapai sekolah itu.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Profesionalitas
dalam admnistrasi pendidikan hanya dapat terwujud jika memenuhi kualifikasi
yang telah disyaratkan sebagaimana yang telah dibicarakan diawal. Dengan
memahami kualifikasi tersebut, seseorang yang mendedikasikan jiwa raganya untuk
dunia pendidikan akan mampu memaknai dunia pendidikan suetuhnya.
DAFTAR
PUSTAKA
- Purwanto Ngalim M..,Drs.,1983, Administrasi Pendidikan, Jakarta, Mutiara.
Comments
Post a Comment